Malaikah Allah
Malaikah Allah adalah makhluk Allah yang paling dekat denganya ,maka malaikah memiliki tugas yang langsung diperintah oleh Allah swt, dengan segala keagungan kerajaannya Allah memerintahkan keperluannya kepada malaikah,
malaikah tercipta dari cahaya diatas cahaya Allah swt sehingga ketaatan malaikah ini melebihi mahluk lainya supaya apa yang diperintahkanya di jalankan dengan baik. dari berjuta malaikah Allah, islam mengajarkan mengenal sepuluh malaikah yaitu:
Allah menciptakan para Malaikat bukan untuk mendapatkan bantuan atau mengambil manfa’at dari mereka. Allah menciptakan paraMalaikat dengan tujuan berbagai hikmah, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak. Di antara hikmahnya adalah bahwa para Malaikat tersebut adalah sebagai bukti akan keluasan rahmat-rahmat Allah. Karena sebagian di antara paraMalaikat tersebut ada yang mengemban tugas dengan tujuan kemaslahatan dan mempermudah bagi urusan-urusan manusia. Di samping itu, Allah menciptakan para Malaikat tersebut adalah untuk memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya.Allah menciptakan para Malaikat dari cahaya.Rasulullah bersabda:
خُلِقَتِ المَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلقَ ءَادَمُ مِمَّا وُصفَلَكُم (رَوَاهُ مُسْلمٌ)“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dariapi -murni- tidak berasap, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkankepada kalian”. (HR Muslim)
malaikah tercipta dari cahaya diatas cahaya Allah swt sehingga ketaatan malaikah ini melebihi mahluk lainya supaya apa yang diperintahkanya di jalankan dengan baik. dari berjuta malaikah Allah, islam mengajarkan mengenal sepuluh malaikah yaitu:
Tugas 10 Malaikah:
dalam hal ini kita wajib beriman kepada malaikah sebagaimana nabi muhammad saw mendapatkan wahyu dari malaikah jibril as, yaitu mukjizat Al-qur'an dan ini diperteguh,
Allah menciptakan para Malaikat bukan untuk mendapatkan bantuan atau mengambil manfa’at dari mereka. Allah menciptakan paraMalaikat dengan tujuan berbagai hikmah, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak. Di antara hikmahnya adalah bahwa para Malaikat tersebut adalah sebagai bukti akan keluasan rahmat-rahmat Allah. Karena sebagian di antara paraMalaikat tersebut ada yang mengemban tugas dengan tujuan kemaslahatan dan mempermudah bagi urusan-urusan manusia. Di samping itu, Allah menciptakan para Malaikat tersebut adalah untuk memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya.Allah menciptakan para Malaikat dari cahaya.Rasulullah bersabda:
خُلِقَتِ المَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلقَ ءَادَمُ مِمَّا وُصفَلَكُم (رَوَاهُ مُسْلمٌ)“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dariapi -murni- tidak berasap, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkankepada kalian”. (HR Muslim)
A. Pengertian Malaikat
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah dari cahaya, mahkluk Allah yang tidak mempunyai nafsu dan selalu tunduk dan patuh terhadap pertintah-perintah Allah Swt.
Menurut bahasa, kata Malaikat merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul
B. Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
C. Pembagian Malaikat dan Tugasnya
- MALAIKAT JIBRIL
Malaikat Jibril mengepalai seluruh malaikat, Ia memiliki beberapa nama lain, ialah Namus, Ruhul Amin (roh yang diberi kepercayaan) dan Roh Kudus (roh yang suci). Nabi Muhammad Rosulullah saw. pernah melihat rupa aslinya. “Sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.” (QS. 53/ An-Najm: 13)
Malaikat Jibril juga pernah menampakkan diri menjadi seorang pria kepada ibunda Nabi Isa as. Ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu ternpat di sebelah timur (Baitulmaqdis), lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka, lantas Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Dia (Maryam) berkata, “Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa”. Dia (Jibril) berkata, “Sungguh aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak lelaki yang suci.” (QS. 19/ Maryam: 16-19)
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rosul. “(Dia-lah) Yang Mahatinggi Derajat-Nya, Yang memiliki ‘Arasy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).” (QS. 40/Al-Mukmin: 15) Dia pula yang menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an kepada Muhammad Rosulullah saw. Katakanlah (Muhammad), “Barang siapa memusuhi Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan (kitab-kitab) terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 2/ Al-Baqoroh: 97) - MALAIKAT MIKAIL
Adalah malaikat yang bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah SWT. “Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rosul-rosul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. 2/ Al-Baqoroh: 98)
Malaikat Mikail juga kerap mendampingi malaikat Jibril. melaksanakan tugas-tugasnya, antara lain:
# sewaktu Jibril membedah dada Nabi Muhammad saw., Malaikat Mikail as. yang mengambil air zam-zam untuk mencuci hati beliau.
# Mendampingi Malaikat Jibril as. mengantarkan Nabi Muhammad saw. melakukan isro’ mi’roj. - MALAIKAT ISROFIL
Adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala (terompet) pada saat tiba hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan dari alam kubur kelak. “Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS. 39/Az-Zumar: 68)
Dalam suatu doa, Nabi Muhammad saw. juga pernah menyebut nama Isrofil. “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Isrofil, Pencipta langit dan bumi. Yang Maha mengetahui yang gaib dan zhohir, Engkaulah yang menghukum di antara hamba-Mu pada apa-apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku kebenaran dari apa-apa yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjuki siapa saja yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi, dari ‘Aisyah ra.) - MALAIKAT IZROIL
Adalah malaikat yang bertugas mencabut ruh (nyawa) semua makhluk Allah SWT. termasuk mencabut nyawa para malaikat, dan kelak mencabut nyawanya sendiri. Karena itu dia mendapat julukan “malaikat maut”, yang mengantarkan kematian. Tentu saja tugas tersebut dia lakukan setelah mendapat perintah dari Allah SWT. “Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.” (QS. 79/ An-Nazi’at: 1-2) - MALAIAKT MUNKAR
Adalah malaikat yang bertugas menginterogasi manusia di alam kubur. Abu Huroiroh ra. menceritakan, Rosulullah saw. bersabda, “Apabila seorang mayat atau seorang kamu telah dikuburkan maka datanglah kepadanya dua malaikat yang berwarna hitam dan biru. Yang satu bernama Munkar, dan satu lagi bernama Nakir. Lalu keduanya bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang pria ini?”Jika ia menjawab, “Dia adalah hamba Allah dan Rosul-Nya, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya”, maka keduanya berkata, “Kami sudah mengetahui bahwa kamu mengatakan kalimat ini. Lalu kuburnya diluaskan hingga tujuh puluh hasta kali tujuh puluh hasta, dan diterangi dengan cahaya. Kemudian dikatakan kepadanya, “Tidurlah kamu”, ia menjawab, “Bolehkah aku kembali kepada keluargaku di dunia agar aku dapat menceritakah kepada mereka apa yang terjadi?” Kedua malaikat itu berkata, “Tidurlah kamu seperti tidurnya seorang penganten yang tidak akan dibangunkan kecuali oleh istrinya yang paling dia cintai, hingga Allah membangkitkannya.”
Jika mayit itu seorang munafik, maka ia akan menjawab, “Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut mengatakan seperti perkataan mereka, sedangkan aku tidak memahami.” Lalu kedua malaikat itu berkata, “Kami mengetahui bahwa kamu mengatakan demikian.” Maka diperintahkan kepada bumi, “himpitlah dia.” Bumi pun menghimpit mayat itu hingga tulang-tulang rusuknya berantakan, dan is akan selalu diazab hingga Allah SWT membangkitkannya kelak.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu ‘Ashim) - MALAIKAT NAKIR
Malaikat Nakir mempunyai tugas yang sama seperti malaikat Munkar - MALAIKAT ROQIB
Adalah malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan perbuatan baik manusia. - MALAIKAT ATID
adalah malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan semua perbuatan jahat manusia. Tentang kedua malaikat ini (roqib dan atid), diterangkan dalam Al-Qur’an, “Sungguh bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 82/A1-Infithor: 10-12) - MALAIKAT RIDWAN
Adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga tempat manusia menerima imbalan dari ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. - MALAIKAT MALIK
Adalah malaikat yang bertugas menjaga neraka, tempat manusia menerima imbalan dari kedurhakaannya kepada Allah SWT. Mereka berseru, “Wahai (malaikat) Malik, biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS. 43/ Az-Zukhruf: 77)
`
Komentar
Posting Komentar